Salahku
Benarkah?
Hal yang tak pernah kuduga
Terjadi begitu saja
Ya, salahku
Aku tak bisa berkata-kata
Bahkan menangis tak bisa
Bingung
Apa respon yang paling benar
Ini salahku
Maaf
Aku nyaman dengan hal yang membuatmu terluka
Dan kamu melukaiku dengan tak ada ampun
Ini salahku
Dia bukan siapa-siapa
Tapi kamu bermain api dengan dia yang pernah menjadi siapa-siapa
Aku nyaman tanpa menaruh hati
Tapi kamu bermain api meski tanpa ada hati untuknya
Ya, salahku
Dan juga salahmu
Kita hanya dua hati yang saling melukai
Aku tak mampu memaki meski kau memohon
Ini salah kita yang egois dengan rasa
Ya, kita belum dewasa
Tapi cinta masih ada
Dan akhirnya, kesempatan kedua yang kau minta tak bisa kutolak
Maaf, kata yang sulit kuucap karena bodoh menyalahkanmu
Padahal sadar betul bahwa aku yang lebih dulu mendua

Histeris ku dibuatnya
Mengapa seperti ada yang menusuk duri dihatiku
Entah apa yang membuatnya perih
Tapi histeris ku dibuatnya!
Kuteriakkan dengan lantang
Namun tak ada suara dari mulutku
Salahkah aku tak ingin ada yang lain didekatmu
Tentu saja salah
Mungkinkah aku bukan yang kamu cari
Dengan keegoisan tak mau membagi dirimu
Sedikitpun tak mau!
Beberapa detik pun tak mau!
Sadarkah kamu tatapannya berbeda?
Atau pikiranku saja yang terlalu bodoh?
Ya
Lari saja dariku
Sebelum aku semakin terjatuh bersamamu

Aku marah
Karena kamu berani mengatakan hal yang tak kamu suka
Aku marah
Karena kamu berani menunjukkan bahwa kamu cemburu
Aku marah
Karena tak bisa seperti kamu
Aku marah
Karena saat aku berusaha menutupi lukaku, namun kamu berhasil membuatku tau lukamu
Aku marah
Karena belum terbiasa dengan kehebatanmu berterus terang
Aku marah
Karena tak bisa meneriakkan isi kepalaku
Bahwa aku kesal
Saat kamu didekatku, namun berbaur dengan mereka
Egois
Itu kelemahan terbesarku
Bahkan kalo bisa ingin kubuat kau kasat mata
Hanya aku yang bisa melihatmu
Hanya aku yang tahu kehadiranmu
Hanya aku yang bisa mendengarmu
Hanya aku
Egois
Itu nama tengahku

Rindu
Mau ketemu
Tak cukup hanya lewat ketikkan jari
Berpikir
Oh
Minta jemput
Yah
Ternyata kamu masuk siang
Oh
Malam ajak makan
Yah
Ternyata kamu ada kerjaan
Oh
Minta antar ke tempat teman
Yah
Ternyata kamu mau bertemu teman-temanmu
Ya sudah
Kuabaikan saja rindu ini

Kadang terasa hampir berkeringat darah
Kaki mati rasa karena terlalu lama menopang badan yang mulai merajuk lelah
Hati sepenuh hati berdoa dan bekerja untuk mereka
Tetap saja dijatuhkan
Tetap saja disalahkan
Tetap saja dilupakan semua ketulusan yang diberikan
Tak mengenal alasan apapun
Setitik nila merusak susu sebelanga
Apakah nila memilih jatuh ke belanga itu?
Mungkinkah nila itu sebenarnya tak tau apa-apa bahwa dirinya akan merusak?
Dan aku bukan nila
Hm tak jelas
Walau yang terbaik telah diusahakan
Tapi kita tak hidup sendiri
Ada hal yang tak bisa diputuskan sendiri
Dan kita pribadi dengan berbagai macam noda
Tak ada yang bisa disalahkan
Kalaupun harus ada, salahkan saja aku
Tak apa
Sudah biasa