Langit pun menangis
Kalimat yg sering kubaca dan kudengar
Namun kali ini benar-benar ingin ku ucapkan, ingin ku teriakkan
Langit pun menangis!
Seakan mewakili air mataku
Memahami tawaku
Tawa yang menguras energi
Tawa palsu yang membuat semuanya terlihat menyenangkan
Haruskah menghilang
Menjauh sebentar dari kepalsuan
Serta dari sosok-sosok yang kadang-kadang tak ingin ku lepaskan
Namun kadang-kadang ku benci dan ingin ku caci maki
Ingin sekali bertemu dengannya
Dia yang biasa di sampingku
Duduk mendengar keluh kesahku yang tak penting
Dia sekarang tak bisa lagi ku gapai
Membuatku tak ingin pulang
Namun tak ingin juga ada disini
Ya, disini
Aku
Tak ada yang benar-benar peduli
Aku hanya bisa tertawa
Haruskah aku merasa senang
Atau haruskah aku mati
Agar terungkap siapa yang benar-benar peduli
Yang jauh terasa semakin jauh
Yang dekat terasa dekat hanya di kulit saja, bukan di hati
Hahahhaa!!
Aku bosan
Seakan tak punya tujuan lagi
Malas
Apakah terlalu baik?
Atau mungkin terlalu jahat
Semakin banyak yang meninggalkanku
Bahkan yang rela kuberikan segalanya tak tahu lagi kabarnya sekarang
Entah dia masih hidup atau sudah mati
Ah, tak mau mengingat dia
Titik jenuh ini membuatku setengah gila
Hanya hidup untuk terus hidup
Astaga, rindu
Ingin menyusul dia yang telah jauh
Namun hanya bisa menahan dan menahan agar tidak kulakukan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar